Adab Islam Merupakan Keteladanan
Adab Islam Merupakan Sebuah Keteladanan
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا
مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا .
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ
Sesungguhnya di antara perkara agung
yang diperintahkan syariat Islam adalah perhatian terhadap adab dan akhlak yang
mulia. seseorang hendaknyaperhatian dengan perbaikan akhlak. Karena hal ini
termasuk perkara yang membuat bahagia dan selamat di dunia dan akhirat. Apa
lagi yang bisa menyelamatkan seseorang di dunia dan akhirat selain adab?
Hakikat adab adalah mengeluarkan sesuatu yang terpendam dalam diri
yang berupa kesempurnaan tekad menjadi sebuah aksi
Allah ﷻ berfirman,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا
فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8)
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9)
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
“Dan jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS:Asy-Syams 7-10).
Allah ﷻ mengabarkan bahwa jiwa manusia
itu bisa menerima kebaikan dan keburukan. Yang demikian itu sebagai cobaan.
Kemudian Allah anugerahkan kesuksesan bagi siapa yang berhasil menjaga kesucian
jiwanya. Dia beri kenikmatan dan kedudukan yang tinggi. Karena telah beradab
dengan adab yang Dia tuntunkan. Di sisi lain, Dia menghukum dan memberikan
kecelakaan pada orang-orang yang mengotori jiwanya. Dia rendahkan dan hukum
orang tersebut.
Adab itu terbagi menjadi tiga: adab
kepada Allah ﷻ, adab kepada Rasulullah ﷺ, dan adab kepada sesama makhluk atau adab islam secara umum.
Melalui adab lah Allah megajarkan kepada nabi-Nya yang agung tentang rahmat
dan kasih sayang ketika berdakwah dan menyebarkan agama dengan baik
Pertama: adab kepada Allah ﷻ.
Seseorang harus
memiliki rasa malu kepada Allah ﷻ. Mengagungkan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Menjaga batasan-batasan-Nya. Dan menerima syariat-Nya dengan
perasaan cinta, takut, dan harap.
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ
إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ
وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ
“Orang-orang yang
mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di
antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut akan azab-Nya.” (QS:Al-Israa’: 57).
Sesungguhnya adab
kepada Allah adalah agama ini seluruhnya. Seorang muslim harus beradab dengan-Nya secara lahir dan batin. Dan tidak akan
sempurna adab seseorang kepada Allah kecuali dengan tiga perkara: (1) mengenal
Allah dengan nama dan sifat-Nya, (2) mengenal agamanya, apa yang
disyariatkannya, yang dicintai dan Dia benci, (3) mempersiapkan jiwa untuk
menerima kebenaran, mempelajari, dan mengamalkannya.
Kedua: adab kepada Rasulullah ﷺ.
Alquran dipenuhi
dengan perintah ini. adab yang paling utama terhadap Rasulullah ﷺ adalah
menerima dengan tunduk pada bimbingannya dengan membenarkannya dan tidak boleh
mendahuluinya dalam hal perintah dan larangan. Tidak boleh seseorang
memerintahkan sesuatu kecuali beliau lebih dulu yang memerintahkannya. Dan
tidak boleh seseorang melarang atau melarang sesuatu kecuali yang telah beliau
larang. Sebagaimana firman Allah ﷻ,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا
بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS:Al-Hujuraat : 1).
Ketiga: adab Islam
Diantara perhatian islam
terhadap sesama atau bahkan kepada diri seorang muslim, syariat telah
mengajarkan adab yang berkaitan dengan hal tersebut, atau bahasa mudahnya
adalah al adab al islamiyah. Sehingga kedudukan adab dalam islam sangatlah
tinggi, serta hadist atau perkataan nabi pun banyak sekali mengajarkan ummatnya
dalam beradab atau ber akhlak dengan khlak yang mulia.
Jika ditinjau
dari objeknya, adab dan akhlak mulia di dalam Islam bisa ditemui dilima objek:
- Adab kepada Allah, yaitu adab bagaimana seseorang berinteraksi dengan Allah dan syariat-Nya, semisal dalam beribadah, berdoa, bertawakkal, berprasangka, bersyukur, dan takut kepada Allah.
- Adab kepada Al Qur’an, yaitu adab bagaimana seseorang berinteraksi dengan Al Qur’an, semisal bagaimana adab membacanya, menghafalnya, menjaganya, dan mengamalkannya.
- Adab kepada Rasulullah, yakni bagaimana adab seseorang berinteraksi dengan Rasulullah dan ajarannya, semisal bagaimana mencintai, mentaati, dan memuliakan beliau.
- Adab kepada diri sendiri, semisal bagaimana seseorang mensucikan dirinya, baik secara zohir dan secara batin.
- Adan kepada makhluk Allah, semisal kepada orang tua, guru, karib kerabat, tetangga, dan masyarakat secara umum. Termasuk juga bagaimana berinteraksi dengan binatang dan tumbuhan.
Atau jika
ditinjau dari dari keadaannya, adab dan akhlak mulia yang diatur oleh Islam
juga bisa ditemukan ketika makan, minum, berkendara, berbicara, tidur, mandi,
menuntut ilmu, berpakaian, dan seterusnya, yang tak satu pun keadaan di dalam
kehidupan keseharian ini kecuali telah diatur bagaimana adab dan akhlaknya.
Oleh karena itu
perhatian islam terhadap jiwa manusia
bahwasanya syariat telah memberikan zikir-zikir kepada setiap muslim yang
menghubungkan antara dirinya kepada Allah dan terciptalah dorongan jiwa yang
kuat untuk mereka yang senantiasa mengingat Allah
ألَا بِذِكْرِ اللَّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Adab Ketika Memasuki Rumah
Islam memandang
bahwasanya rumah layaknya sebuah tempat yang dimana menusia mencari didalamnya
sebuah ketenangan dan keamanan, oleh karenanya syariat telah mengajarkan
tentang adab disaat memasuki atau keluar dari rumah
- Mengucapkan salam, karena salam merupakan ucapan para penduduk syurga
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا
سَلَامٌ [يونس : 10]
- Hendaklah ia masuk rumah dengan mengingat Allah, karena syaitan tidak memiliki tempat yang dimana nama Allah disebut
Adab Makan Dan
Minum
- Membaca bismillah di awal dan hamdallah di akhirnya
- Mencuci tangan baik sebelum atau sesudah makan
- Tidak mencela makanan yang dihidangkan kepadanya
Dari Abu Hurairah
“Tidaklah
pernah nabi صلى الله عليه وسلم mencela makanan, kalau suka dia makan kalau tidak suka dia
meninggalkannya.” . (HR
Bukhori )
- Hendaknya makan dari sisi kanan dan yang paling dekat dengannya
- Tidak makan sambil bersandar
Dari Abu Juhaifah Berkata Rosululloh -صلى الله عليه وسلم- : aku tidak makan dalam keadaan ittika’
(badan miring ke salah satu sisi). (HR Bukhori)
- Dibolehkannya makan sambil berbicara
- Dianjurkannya menjilat jari sehabis makan
- Makan Hendaknya tidak memulai makan sebelum orang yang lebih tua darinya
- Mendoakan orang yang menjamu makanan setelah selesai
- Berdoa setelah makan
اَلْحَمْدُ لِلٰهِ
كَثِيْرًا طَبِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدّعٍّ وَلَا
مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا
“Segala puji bagi Alloh dengan pujian yang
melimpah, baik dan penuh barkah, yang selalu tidak mencukupi untuk kita
ucapkan, dan tidak ditinggalkan serta selalu dibutuhkan, wahai Rob kami” (HR.
Bukhari)
Adab Ketika
Minum
- Mengucapakan Bismillah dan Hamdallah serta meminum dengan tiga tegukan
- Dibencinya meminum dari mulut galon secara langsung
- Dibencinya bernafas ketika minum
“Sesungguhnya nabi صلى الله عليه وسلم melarang untuk bernafas di gelas saat
minum”. ( HR: Bukhori)
- Dianjurkan minum dan makan dalam keadaan duduk
- Larangan minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak
- Larangan membuat penuh usus dengan makan dan minuman
- Dianjurkan orng yang memberi minum adalah yang terakhir meminum
- Minum dengan tangan kanan
Adab Ketika
Bersin
- Ketika sorang bersin dan mengucapkan alhamdulillah, hendaknya yang mendengarnya mengucapkan yarhamukallahu
Ada sebagian orang bersin hingga tiga kali, maka di jawab
juga tiga kali, dan untuk yang berikutnya kita ucapkan syafakallahu .
- Menggunakan tangan atau kain ketika bersin, dan merendahkan suaranya sebisa mungkin
- Ucapan yahdikumullahu untuk orang-orang non muslim
Dari abu Musa al
‘Asy’ari RA, dia berkata- orang-orang yahudi bersin di dekat nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam berharap dapat ucapan yarhamukumullah (semoga
Allah merahmatimu), maka beliau shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan
yahdikumullahu (semoga Allah memberimu hidayah)
Adab Ketika
Menguap
- Menahan menguap jika mampu, atau menutupinya
- Berusaha menutup mulut ketika menguap
- Larangan bersuara ketika menguap
Dalam riwayat
dikatakan : Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang apabila dia bersin
dia mengangkat suaranya
Adab Ketika Di
Kamar Mandi
- Menyebut nama Allah
- Masuk menggunakan kaki kiri dan keluar menggunakan kaki kanan
- Melepas segala yang ada nama Allah didalamnya, sepeti cincin, buku atau yang lainnya. Dari anas radhiyallahu ‘anhu, berkata: adalah Rasulullah ketika masuk ke dalam toilet beliau melepas cincinnya, yang dimana terukir diatasnya Muhammad Rasulullah (HR. Abu Dawud)
- Menjauhi zikir dan berbicara
- Menjauh dari keramaian dan mengganggu jalan
- Bersuci dari hadast kecil dan menjuhi najis sehingga tidak mengenai baju atau jubah yang dipakai ataupun badan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.” Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni.
- Tidak bersuci menggunakan tangan kanan
- Tidak menghadap kiblat, atau membelakanginya
- Mencuci tangan dengan menggunakan air setalah keluar dari toilet
Adab Ketika Tidur
- Tidur dengan memiringkan badan ke kanan
- Menempatkan tangan dibawah pipi kanan .
Diriwayatkan dari
al Baraa bin ‘Azib, bahwasanya nabi apabila hendak tidur, beliau menempelkan
telapat tangan kanannya di pipinya sambil mengucapkan “Y aa Allah
selamatkanlah aku dari azabmu di hari ketika engkau membangkitkan seluruh
hamba-hamba-Mu (Hadist Marfu’)
- Jika terbangun dari tidur hendaknya membersihkan kasur yang hendak dia tempati untuk tidur kembali
- Mematikan bejana dan perapian sebelum tidur, Dari Umar radhiyallahu ‘anhuma dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, nabi bersabda : “jangan kau tinggalkan api (dalam keadaan menyala) ketika engkau hendak tidur” (Muttafaq ‘alaih)
- Menutup pintu sebelum tidur
- Menutup bejana
- Tidak tidur dengan posisi tengkurap
Dari abu
hurairah bahwasanya beliau melihat seorang lelaki tidur diatas perutnya dan
berkata : tidur seperti ini adalah tidur yang dibenci atau tidak dicintai
Allah (HR Tirmizdi)
- Hendaknya tidur setelah bersuci
Adab Berhias
Dan Berpakaian
- Tidak berlebihan dalam berhias dan menggunakan pakaian
“Dan orang-orang yang apabila
membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”.(al Furqon:67)
- Menjaga kesucian pakaian
- Anjuran untuk memperindah diri pada saat-saaata tertentu, seperti ketika ada undangan pernikahan atau acara resmi lainnya. Dan nampak dari itu semua adalah mengkhususkan pakaian untuk shalat dan pakaian untuk bekerja
- Anjuran untuk menyisir rambut hingga rapi
- Dianjurkan memulai dari yang kanan ketika berpakaian
- Berzikir kepada Allah
- Menjauhi pakaian yang haram dan cara berpakaian atau berhias yang haram
- Haram menyerupai pakaian laki-laki bagi wanita begitupun sebaliknya. Sebagaimana riwayat dari Abu hurairah: Rasulullah melaknat seorang lelaki yang memakai pakaian wanita dan melaknat pula seorang wanita yang menggunakan pakaian lelaki
- Tidak menggunakan pakaian syuhroh atau pakaian yang mencolok dan menarik perhatian banyak orang
- Larangan merubah ciptaan Allah, seperti Al wasym : merubah bentuk wajah menggunakan api, warna ataupun ukiran
Adab Ketika Di
Jalan
- Tawadhu dalam berjalan
“Dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali
tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi
gunung” (al-Isra: 37)
- Menundukkan pandangan dari yang diharamkan
- Mengucapkan salam untuk orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ada seorang lelaki
kepadanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Islam apakah yang
paling baik itu?” Beliau menjawab, “Engkau
memberikan makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang sudah dan belum
engkau kenal.” (Muttafaqun ‘alaih)
- Menjaga kebersihan jalan
- Menjauhi atau memindahkan segala yang mebahayakan di jalan
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
Maccopa, Maros
Sulawesi Selatan
2 Juli 2019
Referensi:
- Tim khotbahjumat.com
https://khotbahjumat.com/3863-beradablah-dengan-adab-islami.html
- Tulisan Dr. Abdurrahman bin Mu’alla al Luwaihiq
- Buletin A t Tauhid
Belum ada Komentar untuk "Adab Islam Merupakan Keteladanan"
Posting Komentar