Hati-hati dalam Berbicara

 

Lisan yang Tak Dirindukan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ أَمَّابَعْدُ؛

فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآن

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Ma'aasyiral muslimin رحمني ورحمكم الله

Di zaman yang serba mudah ini, seorang bisa dengan mudah panen pahala, namun tak sedikit yang sering panen dosa.

Allah karuniakan indra kepada kita sebanyak 5 panca indra, dan indra yang pertama kali Allah titipkan adalah pendengaran, sehingga hikmah diciptakannya dua telinga adalah kita dituntut untuk lebih banyak mendengar dr kehidupan kita ini. 

Dan indra yang paling banyak panen dosa adalah lisan, jika mata lebih sering seorang berbuat kesalahan antara dia dengan tuhannya, namun lisan banyak tergelincir lantaran ada dosa yang sering terjadi di sesama kita sebagai manusia

Lisan bisa merubah undang-undang negara

Lisan bisa merubah status sosial hanya dalam hitungan menit

Lisan juga bisa merubah keimanan seseorang dari kafir ke muslim, atau dari muslim menjadi kafir.

Lisan juga bisa merubah kondisi pahala menjadi dosa meskipun kalimat atau ucapannya sama,

 seperti seorang mengucapkan kata "sayangku" akan bernilai pahala jika diucapkan kepada istrinya, dan akan berubah menjadi dosa apabila kata tersebut diucapkan kepada istri tetangga.

Itulah sebabnya nabi mengindikasikan salah satu bentuk Istiqamah adalah Istiqamah nya lisan ini, sebagaimana sabdanya;

Tanda Istiqamah hati:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “

لاَ يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ

"Iman seorang hamba tidak bakalan lurus hingga lurus hatinya dan hati tidak bakalan lurus hingga lurus lisannya" (HR Ahmad)

Oleh karena itu jamaah, lisan yang jujur adalah lisan yang diinginkan oleh nabi ibrahim lewat doanya;

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙ

Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ

"dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian"

(QS As Syuara: 83-84)

Satu kalimat saja hadirin, sudah cukup membuat seorang terancam dengan neraka jahannam,  Sebagaimana sabda rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam riwayat Al-Bukhari.

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ. (رواه البخاري)

“Sesungguhnya seorang hamba

 mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur.”  (HR Bukhari)

Nabi menyebutkan ada 3 macam perkataan anak adam yang tidak akan menjadi penyesalan baginya:

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

كُلُّ كَلَامِ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لَا لَهُ إِلَّا أَمْرٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ نَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ أَوْ ذِكْرُ اللَّهِ

“Setiap perkataan anak Adam, menjadi tanggung jawabnya dan tidak memiliki nilai apa pun baginya kecuali memerintah yang ma’ruf, mencegah yang munkar, dan dzikir pada Allah SWT.” 

(HR. At-Turmudzi)

Apabila ada satu majlis, yang di dalamnya sering terjadi pembicaraan hangat bahkan panas, terkadang melampaui batas, pertemuan ini tidak Allah nggap sebagai sebuah diskusi yang baik. Atau Pertemuan yg tidak ada kebaikan didalamnya.

لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا - ١١٤

Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar. (QS An Nisa:114)

Hadirin, 

Nabi menjamin surga bagi mereka yg serius dalam menjaga lisannya, memandang efek yg akan ditimbulkan dgn perkataan yg ingin diucapkannya, sehingga dengan kehati-hatian ini nabi menjamin surga kepadanya, didalam riwayat al bukhari Nabi bersabda;

عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ ، وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ (رواه البخاري)

Dari Sahal bin Saad radliyallaahu anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa yang menjamin padaku bahwa dia mampu menjaga antara dua tulang rahangnya (lisan) dan di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku jamin ia masuk surga.” (HR. Bukhari)

Sekian

Khutbah pertama ini,semoga Allah berkahi hidup kita, dan mewarisi chusnul khatimah di akhir kehidupan kita. Aamiin

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.

Dikisahkan oleh ‘Aisyah RA;

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ صَفِيَّةَ امْرَأَةٌ-وَقَالَتْ بِيَدِهَا هَكَذَا كَأَنَّهَا تَعْنِي قَصِيْرَةً-فَقَالَ: لَقَدْ مَزَجْتِ بِكَلِمَةٍ لَوْ مَزَجْتِ بِهَا مَاءَ الْبَحْرِ لَمُزِجَ.

“Aku pernah mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya Shafiyyah itu seorang wanita (yang seperti ini).’ ‘Aisyah berisyarat dengan tangannya seolah-olah dia menyatakan ‘pendek’. Rasulullah n mengatakan, ‘Sesungguhnya engkau telah mengatakan sebuah kalimat yang jika engkau campurkan ke air laut, niscaya akan tercemari!’.” 

(HR. at-Tirmidzi)

Bagaimana keadaan kita yang suka mencela orang lain, atau sedikitnya membicarakan keburukannya, seperti membicarakan ketidak pecusan seorang pemimpin dalam memimpin dan lain sebagainya, 

Apa yang akan nabi katakan, kalau seandainya beliau melihat umatnya

Suka mencela, menghibah, dan membuli sesama muslim...?

Semoga Allah karunia kan kepada kita sifat hati2 sebelum berbicara, yang dengannya kita bisa selamat dari ancaman api neraka.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

 اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. 

عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Khutbah Jumat

6 Agustus 2021

Di Masjid Al Fayyadh

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: